Bencana Alam ( Kesetia kawanan)

Atasi Bencana dengan Kesetiakawanan Sosial
Nilai-nilai kesetiakawanan sosial dapat menjadi kekuatan paling besar untuk menyelesaikan masalah bencana yang sering terjadi di Indonesia."Kita memiliki modal dasar berupa nilai-nilai gotong royong yang sampai saat ini masih hidup dalam masyarakat. Nilai gotong royong yang merupakan wujud kesetiakawanan sosial itu sangat berguna ketika terjadi bencana.
Yang terpenting adalah bagaimana mengelola potensi gotong royong dan kearifan lokal yang ada di setiap daerah untuk mengatasi berbagai persoalan yang terjadi, termasuk ketika terjadi bencana.
Indonesia memiliki modal sosial yang sangat heterogen berupa etnis, bahasa dan wilayah yang luas. Karena itu kita membutuhkan satu sistem yang lebih hebat dibandingkan sistem-sistem yang sudah pernah ditawarkan sebelumnya guna mengatasi bencana.
Ada empat pendekatan yang harus diperhatikan ketika terjadi bencana. Pertama, yang harus dilakukan adalah menyamakan cara pandang bahwa Indonesia terletak di kawasan yang rawan bencana sehingga masyarakat harus selalu siap sedia menghadapi bencana. Kedua, kegiatan penanggulangan bencana harus berubah dari yang sifatnya kedaruratan menjadi retroaktif, sesuai dengan perkembangan jaman.
Penanggulangan bencana tidak bisa dilakukan secara parsial melainkan harus komprehensif. Ini terkait sifat bencana yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Kini kita punya satu sistem yang akan diimplementasikan ke masyarakat, yang harus dilaksanakan bersama-sama oleh masyarakat.
Sementara itu Profesor BambangTriadji. Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Ageng Tirtayasa mengatakan, nilai-nilai kesetiakawanan sosial perlu dibangkitkan kembali dalam rangka menumbuhkan kepedulian terhadap sesama, khususnya ketika terjadi bencana.
Kita tentu saja perlu mengingatkan para pemimpin negeri tentang tugas lain yang tak kalah penting yakni pemberdayaan masyarakat. Aksi sosial seperti pengobatan gratis memang membantu masyarakat tetapi tidak mungkin berlangsung terus-menerus karena bisa meninabobokan masyarakat.

Pendekatan sinterklas dalam jangka panjang justru memperlemah daya juang masyarakat. Mereka akan senantiasa menunggu uluran tangan orang lain manakala ditimpa kesulitan. Kemandirian sirna. Itu yang tidak kita kehendaki. Tugas dan tanggung jawab pemerintah yang utama adalah membentuk masyarakat mandiri melalui terobosan program pemberdayaan. Sayangnya program semacam itu belum kita lihat sedang dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Solidaritas memang salah satu aset sosial bangsa ini. Aset yang sangat berharga dan kita syukuri karena masih bertahan dalam keseharian masyarakat dengan format yang unik dan beragam. Warga masyarakat dengan caranya masing-masing suka menolong atau membantu sesama yang membutuhkan.

Sejarah Indonesia telah membuktikan betapa kesetiakawanan sosial itu mampu menjadikan bangsa ini tetap tangguh dalam situasi yang sangat buruk sekalipun. Dan membuktikan Indonesia adalah bangsa besar yang selalu dapat mengatasi bencana alam dengan kebersamaan, dengan gotong royong, dan dengan kesetiakawanan yang tinggi.

SOSIOLOGI

6.2. EVALUASI

  1. Jelaskan pengertian sosiologi menurut pandangan saudara, berdasarkan pendapat pendapat tentang sosiologi dari beberapa pendapat pakar sosiologi yang telah kalian pelajari.
  2. Jelaskan, mengapa sosiologi dikategorikan dalam kelompok ilmu sosial ?
  3. Jelaskan perbedaan bahasan antara sosiologi dengan ekonomi, atau ilmu politik yang juga termasuk di dalam lingkup ilmu ilmu social!
  4. Sebut dan jelaskan empat sifat dari ilmu pengetahuan secara terperinci.
  5. Obyek dari sosiologi adalah masyarakat. Coba jelaskan masyarakat dari sudut pandang yang bagaimana yang menjadi obyek dari sosiologi ?
  6. Masyarakat sebagai suatu sistem yang terwujud dari kehidupan bersama manusia. tentunya memiliki ciri-ciri pokok agar dapat disebut sebagai suatu masyarakat, Sebutkan ciri-ciri pokok dari masyarakat tersebut ?
  7. Untuk mempelajari obyeknya, sosiologi memiliki metode-metode atau cara kerja yang dapat dipakai, diantaranya adalah metode kualitatif dan metode kuantitatif Jelaskan kedua metode tersebut, serta bagaimana penerapannya untuk mempelajari sosiologi?
  8. Metode fungsionalisme juga sering digunakan oleh sosiologi, mengapa metode ini digunakan oleh sosiologi ?

Jawaban :

1. Pengertian sosiologi : ilmu yang mempelajari

atau membicarakan tentang masyarakat yang meliputi gejala-gejala sosial, struktur' sosial, dan perubahan sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

2. ini dikarenakan pokok permasalahan dalam ilmu sosial pada umumnya membicarakan kehidupan sosial manusia, masyarakat atau kehidupan bersama. Sedangkan Sosiologi dapat dikatakan ilmu yang membahas tentang masyarakat. Dengan demikian jelas bahwa Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, karena yang menjadi bahasan adalah masyarakat.

3. Perbedaan Bahasan Sosiologi :

Ekonomi : ilmu ekonomi hanya mempelajari segi ekonominya; sedangkan Sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan.

Ilmu Politik : Ilmu Politik juga mempelajari suatu segi khusus yakni kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Sedangkan Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umumnya.

4. Empat sifat ilmu pengetahuan :

  1. Bersifat Empiris = sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran. Pengamatan berarti susunan yang berhubungan dengan panca indra manusia, yang dialaminya dalam kehidupan sosial. Sedangkan penalaran berarti semua yang berhubungan dengan akal budi manusia atau yang bersifat rasional.
  2. Bersifat teoritis = yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat, hingga menjadi teori.
  3. Bersifat kumulatif = teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang lama, hingga menjadi baik atau dapat mencapai kesempumaan.
  4. Bersifat Non-etis = sosiologi dalam usahanya menggambarkan dan menjelaskan masyarakat atau individu sama sekali tidak bermaksud untuk menanyakan apakah masyarakat dilihat dari segi moral baik atau tidak. Sosiologi hanya menjelaskan perilaku sosialnya. Atau dengan kata lain untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

5. Masyarakat dapat ditelaah dari dua sudut :

  • Segi struktural dinamakan pula struktur sosial, yaitu keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok sosial, serta lapisan-lapisan sosial.
  • sudut dinamika, masyarakat yaitu adalah apa yang disebut dengan proses sosial, dan perubahan-perubahan sosial. Proses sosial diartikan sebagai pengaruh timbal balik antara pelbabagai segi kehidupan bersama.

6. Ciri-ciri pokok dari masyarakat :

- Manusia yang hidup bersama. Secara teoritis, jumlah manusia yang hidup bersama itu ada dua orang. Di dalam ilmu sosial khususnya sosiologi, tidak ada suatu ukuran yang mutlak atau angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada.

- Bergaul selama jangka waktu yang cukup lama.

- Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu kesatuan.

7. Motode-motode :

Ø Metode Kualitatif

Pada metode ini, mengutamakan bahan-bahan yang sukar dapat diukur dengati menggunakan angka-angka ataupun dengan ukuran-ukuran lain yang lebih eksak walau baban-bahan tersebut terdapat dengan nyata di dalam masyarakat. Metode kualitatif ini mencakup pula metode historis dan metode komparatif. Metode historis adalah metode yang menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip umum. Kalau pada metode komparatif lebih mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya, untuk memperoleh perbedaan dan persamaan-persamaan serta sebab-sebabnya. Perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan tersebut bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku masyarakat pada masa silam dan masa sekarang, dan juga mengenai masyarakat-masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama.

Ø Metode Kuantitatif

Metode Kuantitatif adalah metode yang mengutamakan bahan-bahan keterangan dengan angka-angka, sehingga gejala-gejala yang diteliti dapat diukur dengan mempergunakan skala, indeks, tabel dan formula-formula yang kesemuanya menggunakan ilmu pasti atau matematika. Yang dapat dikategorikan kedalam metode kuantitatif adalah metode statistik yang bertujuan menelaah gejala-gejala sosial secara sistematis. Pada masa sekarang ini telah dikenal suatu teknik yang dinamakan sosiometri. Tekhnik ini berusaha meneliti masyarakat secara kuantitatif. Sosiometri menggunakan skala-skala dan angka-angka untuk mempelajari hubungan-hubungan antar manusia di dalam masyarakat. Jadi Sosiometri adalah himpunan konsep-konsep dan metode-metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan-hubungan antar manusia secara kuantitatif.

8. Metode fungsionalisme :

metode ini bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga- lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat. Metode ini berpendirian bahwa unsur-unsur yang membentuk masyarakat mempunyai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi, dan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda terhadap masyarakat.

Naskah Drama

Putri Jengkol
Di zaman dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga kerajaan yang amat kaya raya dan amat terkenal di seluruh penjuru dunia. Keluarga itu beranggota seorang ayah, seorang raja yang bijaksana, baik hati, dan sayang kepada rakyatnya. Raja tersebut memiliki seorang istri yang cantik, baik hati, dan mengabdi pada suaminya. Raja dan ratu tersebut memiliki seorang putri yang amat cantik dan baik hati. Namun sayang putri sang raja memiliki sifat buruk, yaitu amat pemalas. Sampai suatu ketika ada seseorang yang dapat mengubah nya menjadi seorang putri sejati.
Di suatu pagi yang cerah.
Raja: “Istriku, aku sudah tua. Aku sudah merasa tidak sanggup untuk terus menopang kerajaan ini” (menerawang ke atas dan berfikir sesuatu)
Ratu: (mendekati sang raja dan melihat wajahnya) “kakanda, apa yang harus aku lakukan untuk membantumu?”
Sejenak raja dan ratu terdiam.
Raja: “kita harus mencarikan suami untuk anak kita”
Ratu: “Tapi kakanda apa ada yang mau dengan anak kita dengan sifatnya yang seperti itu?”
Raja: (Menghadap ke arah ratu) “Harus ada! Hmm, bagaimana kalau kita adakan sayembara”
Ratu: “Sayembara? Maksud kanda?”
Raja: “Ya, kita adakan sayembara. Dan kita tantang para pemuda untuk mengubah sifat anak kita. Juga harus mampu menarik hati kita. Terlebih lagi mampu merubah seratus persen sifat anak kita. Dan sebagai hadiahnya, ia boleh tinggal di sini sekaligus kujadikan menantuku, dan menjadi raja baru untuk negri kita ini.”
Raja dan ratu tersenyum bahagia.
Segeralah setelah itu mereka memanggil ajudannya
Ketua Ajudan: “Siap melakukan perintah yang mulia”
Raja: “ Sebarkan sayembara yang berisi, aku mencari seorang lelaki yang bisa merubah siafat anakku, Farah. Apabila sanggup akan kujadikan ia menantuku, sekaligus menjadi raja baru di negri ini.”
Ketua ajudan: “Siap Yang mulia!”
Seketika itu juga ketua ajudan memanggil seluruh ajudan dan penasihat raja untuk berdiskusi soal rencana raja menagadakan sayembara.
Ketua Ajudan: “Ajudan raja sekalian, raja akan mengadakan sayembara, di mana dalam sayembara itu beliau sekaligus mencari maenantu dan calon raja baru.”
Ajudan 1: “Mengapa Raja ingin mencari raja baru?”
Ajudan 2: “mungkin beliau sudah merasa tidak sanggup. Apa kau lupa berapa umur beliau saat ini?”
Ajudan 3: “Ya, 80 tahun. Wajar jika raja membutuhkan penerus.”
Ketua Ajudan: “Maka dari itu bagaimana menurutmu penasihat? Kapan menurutmu tanggal yang tepat untuk melakukan sayembara itu?”
Penasihat: (berpikir sejenak) “hmm, aku rasa hari minggu adalah hari yang baik. Satu bulan dari sekarang. (melihat-lihat catatan pribadi sang raja) hmm tidak, tunggu-tunggu! Bagaimana kalau 2 bulan dari sekarang. Selain peserta yang ingin ikut bisa mempersiapkan diri, hari itu merupakan hari ulang tahun raja.”
Ketua Ajudan: “Baiklah! Sudah ditetapkan. Ajudan sekalian, segeralah buat selebaran sayembara tersebut!”
Para Ajudan: “Siap Ketua”
Segera para ajudan tersebut merancang dan mendesain selebaran tersebut, mereka datang ke toko-toko percetakan ternama dan terbesar yang ada di negerinya. Setiap negara mendapatkannya. Karena selain melalui seleberan para ajudan juga menyiarkan iklannya di televisi, radio, bahkan lewat sms.
Sayembara
Raja Satria Muda
Mencari seorang laki-laki berbakat, berbeda, penuh semangat untuk menjadi menantu sekaligus penerus kerajaannya
Cukup datang ke kerajaan Satria Muda, dengan membawa persyaratan sebagai berikut:
Membawa sesuatu atau apapun yang bisa dibanggakan olehmu!
Informasi tersebut telah menyebar dan hanya para pemuda yang berani membanggakan sesuatu yang ada di negerinyalah yang berani datang dan menunjukan kebolehannya, kepada sang raja.
Hari yang di tentukan pun tiba.
Raja: ” Para pemuda sekalian! Tunjukan apa yang ingin kalian tunjukkan. Buatlah kami terkesan dan juga bisa membuat putri kami takjub dan terkesan.”
Ajudan: “Baiklah! Hari ini acara sayembara akan dilangsungkan. Dan hanya 5 pria pemberani ini saja yang berani menunjukkan keberaniannya. Baiklah! Peserta pertama, silahkan maju dan tunjukkan.”
Pemuda: “Yang mulia raja! Perkelnalkan, nama hamba Atem. Hamba berasal dari mesir. Dan saya merupakan orang terkaya di mesir. Karena kekayaan fir’aun jatuh ke tangan hamba”
Raja: “Lalu?”
Atem: “Jika hamba bisa menikahi putri, maka seeemuaaa harta hamba bisa menjadi milik tuan raja.”
Raja: “aaah, apa bagusnya jika kita menjadi kaya raya anak muda? Aku dan kerajaanku ini sudah kaya, sudah makmur.”
Atem: “Tapi yang mulia….”
Raja: “Anak muda… kekayaan itu tidak menjamin kebahagiaan, kekayaan itu bukan segalanya. Bagaimana kalau seketika kita jatuh miskin? Apa itu berarti kebahagiaan kita telah habis juga? Jadi Atem, maaf.. putriku pun sepertinya tidak tertarik.”
Atem: “Baiklah, hamba mengerti yang mulia. Terima kasih.”
(Raja tersenyum kepada Atem dan Atem pun mundur tidak merasa malu karena kebijaksanaan sang raja)
Raja: “Baik, siapa selanjutnya?”
Pemuda: “Hamba Yang mulia, nama hamba Farid Al Faruq.”
Raja: “Baik, silahkan anak muda. Apa yang akan kau lakukan atau apa yang kau punya?”
Farid: “Yang mulia, hamba memiliki tambang minyak. Semua tambang minyak yang ada di dataran arab merupakan milik hamba yang mulia”
Raja: “Aku tahu Farid, namun kau tidak jauh berbeda dengan Atem, pemuda mesir tadi. Jadi maaf anak muda. Bukannya aku tidak mau ceritamu yang selanjutnya. Tapi kau mengerti kan?”
Farid: “Hamba mengerti yang mulia. Terima kasih.”
Pemuda: “Baiklah yang mulia. Biar saya yang melanjutkan, jika putrid mau menikah dengan hamba. Akan saya buatkan sebuah menara yang megah. Menara paling tinggi. Bernama menara Eiffel”
Raja: “Hmm, anak muda. Aku memang tertarik dengan apa yang kau janjikan. Tapi silahkan kau keluar dari sayembara ini. Karena kau sungguh tidak sopan. Kau bahkan tidak menyebutkan namamu kan?”
Pemuda: “Maafkan hamba yang mulia, nama hamba Terry. Hamba berasal dari perancis.”
Raja: “Terlambat anak muda. Kalau dari awal kau sudah tidak sopan, apa yang akan kau bimbing kepada anakku? Maaf anak muda.”
Terry: “Baik Yang mulia. Maafkan hamba. Hamba memang tidak layak menjadi menantu yang mulia. Terima kasih yang mulia”
Raja: “Terima kasih kau mau berbesar hati anak muda. Baiklah, peserta selanjutnya!”
Pemuda: “Hamba yang mulia. Hamba Manchini, hamba dari Italia.”
Raja: “Lalu apa yang akan kau lakukan atau apa yang kau punya?”
Manchini: “Hamba bisa membuatkan pizza terlezat di dunia. Untuk Yang mulia, sang permaisuri, dan untuk sng putri”
Untuk pertama kalinya putri bicara.
Putri: “Apa benar pizzamu itu benar-benar enak? Coba buatkan sekarang!”
Manchini: “Waah, sepertinya putrid ini suka makan ya? Baiklah akan hamba buatkan sekarang.”
Setelah menunggu beberapa saat…
Manchini: “ini dia pizza daging ala manchini.”
Putri: “Cepat bawa kemari!”
Manchini: “Silahkan Tuan putri.”
Akhirnya mereka bertiga mulai makan, tidak lupa juga seluruh anggota kerajaan.
Raja: “Wow, pizza ini benar-benar enak. Iya kan istriku?”
Ratu: “Benar sekali kanda, Aku benar-benar takjub.”
Tapi putrid diam saja dan tidak melanjutkan makannya.
Raja: “Kenapa putriku? Ada yang salah?”
Putri: (Hanya diam, dan akhirnya bicara) “Ayahanda, pizza ini memang enak. Tapi sayang tak ada bedanya dengan sepotong roti yang diberikan daging menurutku.”
Manchini: “Tapi putrid, hamba sudah membuatnya dengan resep rahasia keluarga hamba.”
Putri: “Maaf Manchini, aku tidak suka. Maafkan aku.”
Manchini: “Baik tuan putri, hamba mengerti”
Raja: “Wah, ternyata seleramu aneh juga ya. Ayah baru tahu. Ehem, kalau begitu silahkan peserta terakhir!”
Ajudan: “Maaf yang mulia, daritadi, kami mencari peserta terakhir. Tapi tidak ketemu juga.”
Raja: “Hah? Bagaimana ini? Kemana dia itu?”
Tiba-tiba tercium bau harum yang semerbak. Bau harum makanan.
Pemuda: “Maaf yang mulia saya tiba-tiba menghilang. Biar saya memperkenalkan diri, nama hamba Jepri, hamba berasal dari Indonesia.”
Raja: “Hmm, sebenarnya kau tadi lancang sekali tiba-tiba menghilang, tapi ternyata putriku tertarik sekali dengan bau harum yang kau masak itu. Apa gerangan yang kau buat itu anak muda?”
Jepri: “Ah, ini… Ini semur jengkol yang mulia, makanan khas Indonesia. Walaupun jengkol ini mempunyai bau yang khas. Tapi menurut hamba rasanya amat enak.”
Raja: “Baik, baik, segera bawa ke sini!”
Setelah semua menyicipi, raja, ratu sangat menyukainya. Dan untuk putri…..
Putri: (menunduk, dan terdiam. Hingga akhirnya tiba-tiba) “LUUAAR BIASA!!!! Aku suka sekali ini ayah, rasanya menakjubkan dan mulutku, wah menjadi bau khas. Aku mau ini selalu ayahanda.”
Raja: “Hmm, baiklah. Anak muda, Jepri. Kau kuterima menjadi menantuku. Kau mengertikan maksudku dalam selebaran itu?”
Jepri: “Hamba mengerti yang mulia. Ehem, jika tuan putri ingin aku masakkan setiap hari putri harus mengubah sikap putrid. Jangan mentup diri setiap hari di kamar. Dan bersedia bersanding denganku untuk memerintah negeri ini.”
Putri: “Baiklah, akan aku lakukan setiap kata-kata dan perintahmu. Dari pertama aku melihatmu pun aku sudah jatuh hati padamu. Terlebih lagi kau bisa membuatku terkesan.”
Raja: “hmm, baguslaah, aku senang.”
Begitulah ceritanya, hingga akhirnya sang putri merubah sifat malasnya secara perlahan-lahan. Setelah kejadian itu, keduanya menikah. Jepri dapat memerintah negeri itu dengan baik. Sehingga negeri itu semakin makmur

Tugas Bahasa Iklan

Tony: Kenapa Lo? perasaan daritadi garuk-garuk kepala terus.

Deny: Iya nih, kepala gatel banget, padahal gw udah sampoan tiap hari.

Tony: Bah? emang pake shampo apa lo?

Deny: Ini nih, yang sering muncul di tipi,

Tony: Alaaaah, ini mah bohongan doang, buktinya aja lo masih sering garuk-garuk kepala.

Deny: Iya ya, emang lo pake shampo apaan?

Tony: Ini dooong, Clear Men! Bayangin mamen, C. Ron aja pake. Sekali pake ketome di libas kaya tendangan C. Ron.

Deny: Ah masa sih? yaudah gw coba deh.

Tugas Iklan

PENERIMAAN MAHASISWA BARU GUNADARMA 2010/2011


Gunadarma membuka penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2010/2011. Dengan membawa persyaratan seabagai berikut:

1. Membawa uang formulir sebesar Rp 300.000
2. Membawa foto copy ijazah yang sudah di legalisir
3. Membawa Foto 3x4 (3 lembar)
4. Membawa Foto copy KTP

Untuk keterangan lebih lanjut langsung datang ke sekretariat Gunadarma.
Atau hubungi 021-78881112 ( Gunadarma Depok)







Gunadarma Mewarnai Masa Depan Anda Loh!!!!

Resensi Cerpen

Judul Resensi : “Mengetahui Permasalahan remaja”


Judul Buku : 13+ Remaja juga bisa bahagia, sukses, dan mandiri.

Pengarang : Alwi Alatas

Penerbit : Pena Pundi Aksara

Tahun Terbit : 2005

Tebal buku : 192 halaman + xi halaman

Sinopsis :

Memang banyak yang bilang jika masa remaja itu merupakan masa yang paling indah. Masa yang bebas untuk mengekspresikan diri dan penuh eksplorasi. Tapi apa benar kenyataannya seperti itu? Di dalam dunia nyata justru kebanyakan remaja saat ini mempunyai banyak permasalahan dan banyak menimbulkan permasalahan, dari membuat stress, sakit kepala, dan membuat hati cape. Tidak semuanya ‘enak’ seperti yang dibayangkan semua remaja. Lalu apa masalah sebenarnya?

Jika diteliti lebih lanjut, ternyata banyak remaja yang tidak mengerti dengan makna “keremajaan”. Mereka hanya tahu ini merupakan masa yang penuh kebahagiaan, kebebasan dan ekspresi. Padahal, remaja ‘karena sudah akil balig’ juga bias disebut sebagai orang “dewasa” yang mempunyai tanggung jawab. Mereka bukan anak kecil lagi. Yang jadi masalah, banyak remaja yang ketika menemukan masalah, mereka menyikapinya dengan “kekanak-kanakan”. Apa itu bisa dibilang pantas?

Lalu bagaimana agar bias di bilang pantas? Buku ini bisa memberitahu para pembacanya, dan semoga bisa membantu dalam menyikapi masalah.

Kelebihan dan kekurangan:

Buku ini memang menarik untuk dibaca, Karena bahasan buku ini mengenai masalah mengenai remaja yang sampai saat ini menjadi masalah di dunia. Buku ini menggunakan bahasa yang umum di pakai para remaja, bertujuan untuk agar para remaja lebih familiar dalam membaca buku ini. Cover yang digunakan menggunakan warna yang variatif sehingga pembaca menjadi tertarik untuk membeli dan membaca buku ini. Pembahasannya pun lumayan menarik. Namun buku ini menggunakan bahasa yang sulit di mengerti dan membutuhkan beberapa kali baca untuk mengetahui isi dan makna suatu kalimat.


Nama: Ibnu Martanto


Kelas: 1SA01


NPM: 11609392
Powered by Blogger